BANDARA TABING
Sejarah penerbangan komersial di Indonesia berawal sejak 1920-an. Adalah KNILM (Koninklijke Nederlandsch-Indische Luchtvaart Maatschappij, Royal Dutch Indies Airways) yang menjadi cikal-bakal perusahaan penerbangan nasional Indonesia Garuda Indonesia Airways. KNILM didirikan tahun 1928 semasa zaman kolonial.
Landasan bandara tabing telah mulai di bangun tahun 1934 namun karena masalah teknis dan keuangan, Padang belum memiliki penerbangn sipil.
Bandara tabing telah dipakai sejak era perang dunia ke dua
KNILM diambil alih oleh Pemerintah Indonesia setelah merdeka. Secara resmi hari lahir Garuda Indonesia Airways adalah 29 Januari 1949.
Tahun 1968 landasan pacu bandara Tabing hanya berjarak 1300 meter sehingga hanya mampu menampung pesawat Dakota dan kemudian diperpanjang pada tahun 1974 di perpanjang menjadi 1700 meter sehingga jenis pesawat fokker f27, f28 dan dc9 bisa mendarat di padang.
Bandara Tabing baru resmi melayani penerbangan luar daerah pada tahun 1960-an. Perluasan landasan dilakukan pada tahun 1968, 1970 dan 1974, namun masih belum memadai untuk penerbangan internasional karena jalur pendaratannya terhalang Gunung Pangilun. Pada tahun 1981, Japan International Cooperation Agency (JICA) melakukan studi kelayakan untuk bandara internasioal di Ketaping Padang Pariaman, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ini dioperasionalkan pada tahun 2006
Sumber : buku paco paco kota padang