TUGU PENAIKAN BENDERA MERAH PUTIH


Tugu ini didirikan pada tahun 1985 untuk menghormati peristiwa kenaikan bendera merah putih di Kota Padang. Sebuah peristiwa bersejarah yang sangat penting karena tidaklah mudah untuk menjulang bendera ini di zaman Jepang masih berkuasa, meskipun suara proklamasi sudah sampai di kota ini.

Kegagalan Jepang dalam Perang Dunia ke-2 mirip dengan ledakan bom atom yang mengguncang pasukan Jepang di mana pun mereka berada. Di kota Padang, informasi tersebut pertama kali diterima oleh Aladin, seorang karyawan di Pos Telegraaf en Telefoon (PTT) di Bukittinggi, kemudian disampaikan ke Padang. Inilah hadiah yang paling berharga bagi setiap warga negara yang telah lama berada di bawah kekuasaan bangsa asing di negara mereka sendiri. Tahun pertama tindakan itu diyakinkan oleh pelayanan cetak naskah proklamasi, dan proses itu telah dilakukan. Tetapi bagaimana jika kita mengangkat bendera merah putih sebagai simbol nasional yang telah diperjuangkan dengan pengorbanan finansial dan jiwa.

Pada masa-masa awal setelah 17 Agustus 1945, Jepang masih memegang kendali walaupun tentara Jepang tengah menghadapi banyak ketidakpastian hingga hadirnya Pasukan Sekutu. Kesalahan sedikit saja dalam mengambil tindakan dapat berakibat fatal dan sangat bodoh. Untuk memulai, langkah pertama yang diambil adalah membentuk sebuah kelompok yang akan merencanakan dan mengatur strategi serta memperkuat kekuatan setelah pengumuman proklamasi.

Jika kamu ingin merestrukturisasi atau mengganti kata-kata dalam teks yang diberikan, berikut merupakan beberapa contoh parafase teks tersebut: 1. Jika Anda berkeinginan untuk mengubah isi teks ini, berikut adalah beberapa contoh restrukturisasi: 2. Jika tujuan Anda adalah untuk mengalihbahasakan teks ini, di bawah ini terdapat beberapa contoh parafase: Kedua pernyataan di atas adalah contoh yang memungkinkan untuk merestrukturisasi atau mengganti kata-kata dalam teks asli. Upaya ini dilakukan untuk memberikan informasi yang sama dengan menggunakan struktur kalimat atau kata-kata yang berbeda.

Pada tanggal 19 Agustus 1945, diadakan pembentukan BPPI (Balai Penerangan Pemuda Indonesia) di Pasa Gadang. Sejak saat itu, frekuensi dan sejauh itu menjadi lebih teratur dan meningkat dalam merencanakan strategi, merumuskan ide-ide, dan langkah-langkah terbaik untuk mempercepat pelaksanaan proklamasi di Kota Padang.

Apabila bendera merupakan simbol yang resmi dari suatu negara, maka proses pengangkatan bendera tidaklah sederhana karena bendera Jepang yang sedang terbang harus dilepas terlebih dahulu. Ini berarti segala hal dapat terjadi. Tetapi, untuk menegaskan semangat kemerdekaan dengan lebih kuat, akhirnya bendera merah putih dikibarkan secara resmi untuk pertama kalinya di markas BPPI Pasa Gadang pada tanggal 21 Agustus 1945.

Setelah pencapaian ini berhasil, BPPI berencana untuk mengibarkannya di tempat lain. Lebih memberikan prioritas kepada kantor atau basis tempat Jepang berkedudukan.

Dalam pertemuan BPPI, ide yang diusulkan adalah untuk tidak kerasan

Untuk saat ini, meningkatkan bendera di Kantor Polisi Jepang atau di Markas Kepolisian Daerah tidak mudah. Bangunan ini berada di sebelah Gunseibu (Balaikota saat ini). Pada waktu tersebut, tembok tinggi sekeliling bangunan kantor polisi Jepang mirip dengan sebuah benteng. Peninggian bendera merah putih sedang direncanakan di halaman tersebut. Namun, melakukannya tidaklah sederhana. Polisi Jepang masih tetap berjaga di area depan kantor tersebut. Ismael Lengah telah dipilih untuk memimpin pengurusan tersebut dan ia mengirim beberapa anggota yaitu Gyu Gun Sjofjan Ibrahim, Adriansjah, Sjafei Siregar, dan Amin Lebe. Empat individu telah memasuki area pekarangan Kantor Polisi Padang dan mengungkapkan niat mereka untuk mengibarkan bendera pada hari tersebut. Dua polisi Jepang yang bertugas menolak permintaan tersebut. Alasan yang mereka kemukakan adalah bahwa jika usulan ini diterima, maka akan menyebar ke tempat lain dan menyempitkan ruang gerak mereka yang kalah dalam pertempuran.

Oleh Soelaiman Effendi dan Bachtaruddin, inspektur polisi Jepang, mendesak agar polisi Jepang asli yang lain setuju. Menjelang tengah hari pada tanggal 29 Agustus 1945, bendera berhasil dikibarkan setelah melalui proses diskusi yang panjang dan penuh perdebatan dengan suatu upacara yang khidmat. Tidak ada iringan lagu Indonesia Raya dan pembacaan Teks Proklamasi. Suasana sunyi seketika ketika bendera mulai dinaikkan.

 Setelah dikibarkannya bendera di Kantor Polisi maka lambang kekuasaan Jepang di Kota Padang secara tak langsung mulai berkurang. Target selanjutnya adalah gedung Gunseibu eks Balaikota Padang sekarang. Dari jauh terlihat suasana kosong. Bangunan itu hanya dijaga oleh dua orang Keinpetai dalam keadaan siap tempur. Keduanya memandang penuh siaga kepada beberapa pemuda yang memasuki halaman gedung. Disaat polisi Jepang sedang mondar mandir, beberapa orang pemuda memanfaatkan kelengahan mereka dengan naik dari samping menggunakan tangga. Akhirnya bendera merah putih bisa dikibarkan diatas balkon lantai dua. Dua orang Keinpetai yang melihat kejadian itu bukannya tidak melihat, tapi mengingat mereka kalah jumlah akhirnya aksi itu dibiarkan saja.

 Sejak dua tempat yang berdekatan ini telah berkibarnya bendera merah putih, maka penaikan ditempat lain tidak mengalami kesulitan yang berarti. Berita telah dipasangnya bendera pada tempat ini segera menyebar dalam Kota Padang. Untuk kantor-kantor yang tidak memiliki tiang, maka bendera dipasangkan pada bambu panjang. Akhirnya bendera berkibar menjadi pemandangan baru dan mengharukan di Kota Padang.


16, Jan 2024
| 312 days ago

Contact Us

Dispusip Kota Padang

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
dispusip@padang.go.id

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
(0751) 895025

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Kel. Kampung Jao, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, 25112

Perpustakaan Daerah Kota Padang
Jl. Batang Anai No.12, Kel. Rimbo Kaluang, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, 25111