TUGU ADABIAH


Tugu ini dibangun pada tahun 1987 Berada diatas tanah bekas bangunan Perguruan Adabiah yang terletak di Pasar Raya Padang atau seberang jalan depan Bioskop Raya Padang. Permulaan munculnya madrasah baru pada awal abad ke 20, yang dilatar belakangi oleh dua faktor yaitu semangat pembaharuan Islam dan respon pendidikan terhadap kebijakaan pemerintah Hindia Belanda yang mendirikan serta mengembangkan sekolah. Selain itu juga dilator belakangi oleh usaha penyempurnaan terhadap sistem pesantren ke arah pendidikan yang lebih memungkinkan juga sebagai upaya menjembatani antara pendidikan tradisional pesantren dan pendidikan ultramodern hasil akulturasi. Pendidikan di Indonesia sebelumnya berlangsung tidak seperti yang terlihat saat ini. Pendidikan Islam berlangsung di surau- surau tidak dalam kelas dan tanpa alat- alat tulis dan belajar yang mendukung. Namun pada tahun 1909 Syaikh Abdullah Ahmad mendirikan sekolah agama( Madrasah Adabiah) di Minangkabau. Perubahan dan pembaharuan dalam pendidikan surau telah banyak mengalami tantangan perubahan. Pada tahun 1911 Syekh Abdullah Ahmad mengeluarkan surat kabar Al Munir dan Al Akbar yang banyak menyuarakan pembaharuan Islam. Pada 1912 dia mendirikan sekolah Adabiah di Padang. Tahun 1916 Zainuddin Labai mendirikan sekolah agama di Padang Panjang. Pada tahun 1909 olehDr. Abdullah Ahmad, seorang tokoh agama pasa masa kolonial Belanda, menggagas berdirinya sekolah pengajian yang diberi nama madrasah( madras academy). Tujuan sekolah ini adalah untuk mencerdaskan anak- anak pribumi yang tidak bisa mengenyam pendidikan di sekolah- sekolah yang didirikan Belanda. Calon murid disekolah ini tidak dibatasi kepada orang yang berpangkat atau terpandang tetapi flagon bagi anak rakyat biasa. Semua anak yang sudah patut bersekolah dapat ditampung tanpa adanya rintangan. Disekolah ini mereka diajarkan ilmu agama Islam dan umum. Berkat kerja keras dan pengabdianDr. Abdullah Ahmad, pemerintah kolonial pada tahun 1915 meresmikan sekolah ini dengan nama Hollandsch Inlandsche School( HIS) Adabiah sebagai HIS pertama di Sumatera Barat. Salah satu syarat pendiriannya adalah Bahasa Belanda menjadi mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh setiap siswa. Pengelolaan sekolah ini kemudian dilakukan oleh sebuah serikat usaha bernama Jajasan Sjarikat Oesaha Adabiah yang bergerak dibidang pendidikan. Pendiri yayasan itu adalah Abdullah Ahmad, Engku Apin, Engku Bute, Sampono Batuah, Engku Ibnu Majid Sidi, Thaher Marah Sutan, Sulaiman Efendi, dan Majid Sidi Sutan. Sampai akhir tahun 1942, HIS diganti dengan nama Sekolah Nippon Indonesia( SNI) karena masuknya bangsa Jepang. Tahun 1949 diganti lagi dengan nama Sekolah Rakyat( SR). Pada tahun 1 sekolah adabiah yang berada di Pasar Raya Padang ini disatukan dengan kelas yang sudah ada di kawasan jati, dan pengelolaannya dilakukan oleh Jajasan Sjari- Kota Padang kat Oesaha( JSO) Adabiah. Sampai sekarang JSO Adabiah telah memiliki jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak Kanak( TK) sampai dengan sekolah tinggi. Dirancang dan dibangun olehDrs. AmrilM.Y. Datuak Garang bersama beberapa orang anggota yaituDrs. Mizon Kahar, Amir Hamzah, Salahuddin,Drs. Asnam Rasyid, Nazar IsmailS.Sn.,Drs. Herisman, Zarkani, Zaini Siri, Jamaidi, Ramrizal dan Isha Kawi.


16, Jan 2024
| 312 days ago

Contact Us

Dispusip Kota Padang

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
dispusip@padang.go.id

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
(0751) 895025

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang
Jl. Jend. Sudirman No. 1, Kel. Kampung Jao, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, 25112

Perpustakaan Daerah Kota Padang
Jl. Batang Anai No.12, Kel. Rimbo Kaluang, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, 25111